IPOL.ID – Dinkes DKI menyatakan puluhan orang mengalami gejala hepatitis, di mana lima orang di antaranya meninggal dunia. Kasus hepatitis itu tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
“Sejauh ini kita pernah menemukan 49 orang yang gejalanya hepatitis tapi belum diketahui penyebabnya,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia, Rabu (18/5/2022).
Dia mengatakan, dari 49 orang itu, 25 orangnya karena ada penyakit lain setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Hasil pemeriksaan penunjangnya oh ada penyakit lain, jadi beres. Jadi bukan hepatitis misterius nih, udah ketahuan oh ini komplikasi, ini DBD,” jelasnya.
Adapun, sisanya 24 orang masih menunggu hasil pemeriksaan. Sebab, hasil pemeriksaan tidak bisa keluar dalam waktu 24 jam.
“Pemeriksaannya ada yang cepat dan lambat karena pemeriksaannya di laboratorium tertentu. Jadi dari 24 yang sekarang masih berstatus pengembangan itu ada 20 (pasien) yang masih pending. Jadi masih perlu hasil riksanya,” paparnya.
“Sejauh ini meninggal ada 5 orang,” imbuhnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan adanya perbedaan gejala menonjol pada kasus dugaan hepatitis akut misterius di Indonesia dengan Inggris.
Gejala yang menonjol di Indonesia yakni demam (78,6 persen). Sementara di Inggris adalah Jaundice atau warna kekuningan pada kulit dan lapisan mukosa (70,21 persen).
“Untuk jaundice-nya di Indonesia cuma berapa persen itu. Padahal itu adalah gejala yang paling khas dari hepatitis akut,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, Rabu (18/5/2022).
Dari data saat ini, di Indonesia justru gejala jaundice atau kuning ada di urutan kelima terbanyak dengan persentase 57,1 persen.
Di urutan kedua, gejala terbanyak yakni hilangnya nafsu makan (78,6 persen). Lalu, muntah muntah (71,4 persen) dan mual (64,3 persen). Persentase gejala itu juga mengalami perubahan dari sebelumnya. Per 13 Mei, pihaknya mencatat gejala terbanyak pertama yaitu demam (72,2 persen).
Lalu kedua, mual (55,6 persen), muntah (50 persen), hilang nafsu makan (50 persen) dan diare akut (44,4 persen).