Setelah pertarungan dilanjutkan lagi, perolehan Mustakim dikurangi 10 poin. Hal ini membuat skor menjadi 49-50 untuk pesilat Malaysia. Dengan sisa waktu sekitar 10 detik, Mustakim berusaha menambah perolehan poinnya. Namun skor tetap tak berubah.
“Jadi Mustakim ada tiga kali dirugikan. Pertama, jatuh yang tidak disahkan (harusnya mendapat 3 poin), lalu diberi peringatan yang tidak perlu, serta pengurangan poin yang harusnya 5 jadi 10 poin,” kata pelatih pencak silat Tim Indonesia Indro Cipto.
Kekecewaan Indro makin bertambah karena kejadian serupa juga dialami anak latihnya Yachser yang bertemu pesilat Singapura Muhammad Hazim. Yaschser yang sudah unggul hingga ronde ketiga ini melakukan tendangan ke kepala lawan hingga terkapar.
Akibatnya, wasit langsung memberikan Yachser didiskualifikasi tanpa adanya technical review dari VAR. Menurut Indro, keputusan wasit merugikan karena seharusnya anak latihnya cukup menerima pengurangan poin saja.
“Yachser melakukan tendangan karena lawan kondisinya sudah capek. Itu harusnya dapat peringatan, bukan diskualifikasi karena lawannya masih bisa berdiri, tangannya masih bergerak.”