Dilansir dari situs The Global Polio Eradication Initiative (GPEI) mengatakan, saat ini ada dua negara yang masih mengalami endemik penyakit polio yaitu Afganistan dan Pakistan, dan beberapa negara lain yang berpotensi untuk kembali mengalami wabah polio dibeberapa negara seperti di Afrika, Timur Tengah, Asia, dan Eropa.
Yuliana mengatakan, Indonesia melalui Bio Farma, beserta beberapa entitas global ikut berkontribusi aktif untuk membantu dunia dalam memberantas penyakit Polio. Salah satunya melalui inovasi produk yang dihasilkannya berupa nOPV2 ini.
Adriansjah juga mengatakan bahwa hal ini, didasari dari kompetensi dan pengalaman Bio Farma dalam penelitian, pengembangan, produksi, hingga pernah menjadi penyedia utama dunia untuk vaksin Oral Polio Vaccine (OPV).
Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, vaksin jenis nOPV2 ini, tidak digunakan di Indonesia, mengingat Indonesia sudah dinyatakan bebas polio sejak tahun 2014 yang lalu.
“Oleh karenanya, vaksin nOPV2 hasil produksi dari insan Bio Farma ini,yang secara genetik lebih stabil yang sudah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM dan Emergency Use Listing (EUL) dari WHO sebagai persetujuan penggunaan dalam keadaan darurat, sehingga diharapkan dengan adanya vaksin polio generasi terbaru ini, dunia bisa terbebas dari penyakit polio”, Ujar Honesti.