Berdasarkan data yang diperoleh pihaknya, tercatat hanya Natuna, Anambas dan Lingga yang memiliki pasokan yang cukup. Sementara yang memiliki kelebihan hanya Natuna. Untuk daerah lain yakni Tanjungpinang, Bintan, Batam, dan Karimun masih tergolong kekurangan.
“Kota Batam yang paling minim ketersediaan sapinya,” bebernya.
Dengan kondisi ini, Adi menyebutkan jika solusi sementara yang akan digunakan yakni meminta daerah dengan kelebihan ketersediaan sapi dapat mendistribusikan ke daerah yang tergolong kekurangan.
“Sambil kita minta pemerintah pusat memberikan solusi yang tepat untuk pemenuhian kebutuhan ini,” kata dia.
Sementara itu, mengenai surat edaran yang telah dikeluarkan beberapa waktu lalu masih tetap berlaku. Hal ini diperuntukkan kabupaten/kota untuk mewaspadai masuknya wabah PMK dengan meningkatkan pengawasan dan bahkan diminta membentuk unit tugas.
“Sejauh ini status kita masih hijau. Jadi tetap harus kita jaga,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan jika ketersediaan sapi di Kota Tanjungpinang kian menipis. Menurut Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang, Yoni Fadri, ketersediaan sapi di ibu kota provinsi Kepri ini sampai kini hanya 18 ekor. Sedangkan perkiraan kebutuhan sapi mencapai 2 ekor per harinya.