IPOL.ID – Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) didampingi Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan ke Desa Karangpatihan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kunjungan yang dilakukan pada Jumat (20/5) ini merupakan kali ketiga Ibas datang ke desa tersebut.
Dalam kunjungan tersebut, puncak acara digelar di Lapangan Krida Baskoro. Nama lapangan ini diambil dari nama lengkap Ibas, sebagai bentuk terima kasih para warga kepada kepada Ibas yang telah memperjuangkan kehadiran lapangan tersebut.
“Alhamdulillah, lapangan yang telah kita perjuangkan, keberadaannya benar-benar bermanfaat untuk masyarakat. Salah satunya seperti acara ini, selain untuk olah raga, tentu lapangan desa sangat berguna untuk menggelar hajatan, pesta rakyat, festival kesenian, dan lainnya,” kata Ibas dalam keterangannya, Minggu (22/5).
“Selain lapangan, saya juga telah memperjuangkan beberapa harapan rakyat, dengan mengawal berbagai program, mulai dari bedah rumah, perbaikan jalanan desa, UMKM dan lainnya,” imbuhnya
Ibas dan AHY disambut begitu meriah oleh seluruh warga. Saat tiba di Karangpatihan, mereka disambut dengan 7 seni gajah-gajahan.
Gajah disimbolkan sebagai kekuatan besar dan angka 7 bermakna tujuan. Ini disebut sebagai wujud doa semoga tujuan Ibas dan AHY akan sukses dengan didukung kekuatan besar dari rakyat.
Setelah memakai blangkon dan dikalungkan batik ciprat oleh Kepala Desa Karangpatihan Eko Mulyadi, perjalanan Ibas dan AHY dilanjutkan dengan meninjau pameran UMKM.
Pameran ini diikuti oleh sejumlah UMKM yang ada di Desa Karangpatihan. Di antaranya, UMKM Batik Ciprat, Kerajinan Kain Perca, Ukiran, Lukisan Kaligrafi, Lukisan Biasa, dan Kerajinan Reog. Beberapa anggotanya merupakan warga disabilitas.
“Luar biasa sekali, Desa Karangpatihan memiliki banyak sekali UMKM yang sangat variatif. Ini hal maju. Bisa membantu perekonomian desa, bisa jadi pemasukan juga untuk para warga. Salah satu produk UMKM-nya ada batik ciprat yang saat ini sedang saya pakai, bagus sekali ini motifnya,” puji Ibas.
“Batik ciprat ini merupakan contoh batik kontemporer. Jadi motif dan warna-warnanya tidak terikat aturan, tetapi terus mengikuti perkembangan zaman. Favoritnya anak muda banget ini, generasi millenial dan generasi Z pasti suka karena terlihat modern. Saya tadi sampai borong beli 4 batik ciprat warna hitam dengan cipratan wewarni,” tuturnya.