IPOL.ID-Sebanyak empat atlet Indonesia masuk dalam lima besar hasil akhir Climbing World Cup IFSC 2022 kategori men’s speed yang diikuti oleh 25 negara.
Mereka adalah Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, Rahmad Adi Mulyono, dan Zaenal Aripin. Pada babak final, Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, dan Rahmad Adi Mulyono berurutan di podium.
“Alhamdulillah bendera Indonesia berkibar di 3 podium, juara 1, 2, dan 3. Ini menunjukkan hasil yang luar biasa karena baru kali ini Indonesia berhasil menyapu bersih di kategori men’s speed. Ini juga menunjukkan bahwa kami konsisten mendampingi atlet panjat Indonesia demi kejayaan olah raga kita.” ungkap Yenny Wahid selaku Ketua Umum FPTI saat menyambut kedatangan atlet di Bandara Soetta, Rabu (11/5).
Yenny juga menyampaikan Veddriq Leonardo berhasil keluar sebagai pemenang setelah mengungguli rekan senegaranya, Kiromal Katibin, pada babak final men’s speed. Atas raihan tersebut, Veddriq berhak mendapatkan medali emas dalam turnamen yang diselenggarakan pada 6-8 Mei 2022 di Seoul, Korea Selatan.
Sementara Kiromal Katibin yang sempat memecahkan rekor dunia men’s speed mengalami false start pada babak final sehingga hanya bisa mendapatkan medali perak. Adapun Rahmad Adi Mulyono unggul atas atlet Italia, Ludovico Fossali. Kala itu, Rahmad menang setelah lawan jatuh (fall) dan gagal mencapai top.
Selain itu, atlet Indonesia lain juga mendapat raihan positif dalam turnamen tersebut, seperti Rahmad Adi medali perunggu untuk kategori speed pria, rangking 5 untuk Zaenal Aripin dalam kategori speed pria dan terakhir rangking 5 untuk Rajiah Salsabillah dalam kategori speed wanita. Sebelum memenuhi podium, atlet-atlet Indonesia sudah memenuhi slot 16 besar. Dari 16 slot yang ada, tujuh di antaranya merupakan atlet Indonesia.
Senada dengan Yenny, Wakapolri Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono selaku Dewan Pembina FPTI menyampaikan bahwa Tim Nasional Kali ini masih fokus di kategori speed World Record sebagai keunggulan Indonesia. “Target kami bendera Indonesia bisa berkibar di podium Olimpiade Paris 2024. Menuju kesana, World Cup 2022 yang akan diseleggarakan di Jakarta dan World Cup 2023 secara konsisten menjadi prioritas batu loncatan FPTI. Sebagai Wakapolri sekaligus Dewan Pembina FPTI, saya mendukung anak-anak muda ini mengibarkan Merah Putih di laga internasional.” ungkap Komjen. Pol Gatot Eddy Pramono.
Dalam turnamen tersebut, FPTI mengirim 13 atlet, Ketua Delegasi Rahmad Sopian dan Pelatih Hendra Basri yang sudah menangani pelatnas FPTI sejak beberapa tahun terakhir, termasuk ketika 2021 memecahkan rekor speed World Record di Salt Lake City, Utah Amerika Serikat.
Sebagai informasi, ada tiga kategori utama dalam kompetisi panjat tebing yaitu speed, boulder, dan lead. Kategori speed diukur berdasarkan kecepatan, sedangkan boulder lebih ke teknik. Adapun lead, pemenangnya diukur dari capaian panjatan tertinggi ditambah dengan durasi waktu paling sedikit.
Pecahkan Rekor Dunia
Meski mendapat medali perak, Kiromal Katibin sempat memecahkan rekor tercepat di dunia untuk kategori men’s speed dalam turnamen Climbing World Cup IFSC 2022 kategori men’s speed, Jumat di Seoul, Korea Selatan (6/5/2022). Saat itu catatan waktu Kiromal Katibin dalam memanjat dinding setinggi 15 meter hanya 5,17 detik. Dia berhasil memecahkan rekor pada sesi kedua kualifikasi World Cup International Sport Climbing (IFSC) 2022 di Seoul, Korea Selatan. Catatan waktu tersebut lebih sedikit dengan pemegang rekor sebelumnya yang juga atlet asal Indonesia, Leonardo Veddriq. Sebelumnya, catatan rekor Leonardo Veddriq dengan waktu 5,208 detik dipecahkan saat turnamen di Utah, Amerika Serikat. []
Profil Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI)
Federasi Panjat Tebing Indonesia resmi berdiri pada tanggal 21 April 1988 dengan nama awal Federasi Panjat Tebing dan Gunung Indonesia (FPTGI). Pada tahun 1990 diubah menjadi Federasi Panjat Tebing Indonesia (selanjutnya disingkat FPTI).
FPTI resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia pada tahun 1994 dan menjadi anggota yang ke-50. FPTI bertanggung jawab terhadap administrasi serta pengembangan segala aspek yang berhubungan dengan olahraga dan kompetisi panjat tebing nasional. FPTI mempunyai kewenangan terhadap semua kompetisi panjat tebing nasional.
Cabang olah raga panjat tebing pertama kali dilombakan di Asian Games. Pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, nomor yang dipertandingkan adalah Speed World Record, Speed Relay dan Boulder bertempat di Stadion Jakabaring-Palembang.
Saat ini, FPTI dipimpin oleh Yenny Zannuba Wahid atau yang lebih dikenal dengan nama Yenny Wahid. Ia adalah anak kedua dari Presiden Indonesia Keempat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Selain Yenny Wahid, hadir pula Wakapolri, Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono selaku Dewan Pembina FPTI dalam jumpa pers siang ini. (bam)