“Keberhasilannya sangat ditentukan oleh pola prilaku dalam berpuasa, faktor cuaca, faktor distribusi barang, dan kapasitas kementrian terkait dalam mengantisipasi pola konsumsi yang berkaitan dengan momen besar keagamaan di suatu negara,” tuturnya.
Dia mengatakan, kondisi Indonesia relatif moderat tahun 2022 ini. Syafuan memberi catatan khusus ketersediaan dan harga minyak goreng, daging, bahan bakar perlu mendapat perhatian khusus. Agar tidak berulang stagnan atau kian memburuk di tahun mendatang. Dinamika krisis dunia dinilainya harus diantisipasi.
“Kabar baiknya adalah walaupun dunia sedang dilanda pendemi menuju endemi, negara dan masyarakat Indonesia relatif mampu bertahan dan melakukan adaptasi terhadap fluktuasi perekonomian domestik di tengah pengaruh perang Rusia -Ukraina. Semoga badai cepat berlalu, di balik awan gelap pada waktunya akan bergeser dan alam semesta kembali seimbang,” ujarnya.
Sementara, Anggota Komisi VI DPR, Mohamad Idris Laena mengatakan, kondisi ekonomi masyarakat cukup baik saat memperingati Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah/2022. Terbukti dari warga yang mudik Lebaran ke kampung halaman mengalami lonjakan fantastis.