Menurut laporan dari pemilik, pada 26 April 2022 pihaknya menerima pengiriman sapi dari Madura, Jawa Timur sebanyak 500 ekor untuk wilayah Kalimantan Barat.
“Berdasarkan laporan pada 26 April ada pengiriman atau datang sapi dari Madura. Pada saat itu Kalbar memang ada suplai sapi dari Jawa Timur sebanyak 500 ekor, salah satunya untuk Sanggau. Untuk Sanggau sebanyak 33 ekor,” ungkapnya.
Menurut Dadan, PMK ini tidak dapat menular kepada manusia. Namun, perlu penanganan khusus ketika sudah mengonsumsi ternak yang sudah terinfeksi PMK.
“Konsumsi terhadap ternak yang terkontaminasi PMK itu perlu penanganan khusus, di mana air yang harus direbus dulu jadi PMK ini tidak zoonosis yang berarti tidak menular ke manusia,” terangnya.
“Intinya penanganan terhadap daging atau prodak dari sapi yang sudah terkontaminasi PMK itu tidak akan menimbulkan penyakit pada manusia, hanya penanganannya yang harus lebih,” lanjutnya.
Karena PMK ini dapat menyebar melalui udara, pihaknya akan menutup sementara waktu akses keluar masuknya kendaraan yang memuat hewan ternak seperti sapi dan kambing.