Dalam audensi dengan pengurus PBNU, sejumlah petani, LSM, dan Denny mengungkapkan kondisi yang terjadi di Kalimantan Selatan. Menurut Denny, Kalimantan Selatan saat ini dalam kondisi darurat mafia. Mulai dari mafia tanah untuk sawit juga mafia lahan untuk tambang batu bara.
Denny menggambarkan, kondisi masyarakat di daerah itu sangat kontras dengan perusahaan-perusahaan sawit dan tambang batu bara yang beroperasi di sana. “Kapal-kapal pengangkut batu bara lewat di sungai di mana di tepi sungai itu hidup masyarakat miskin. Padahal batu bara itu memiliki nilai yang demikian besar. Ini sangat kontras,” kata mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden Susilo Yudhoyono ini.
Menurut Denny, sejumlah tambang dan sawit di Kalimatan Selatan itu dikuasi oleh sejumlah pengusaha besar yang punya pengaruh besar ke kekuasaan. Pengaruh ini, kata dia, bisa dilihat dari sejumlah kasus-kasus yang banyak dilaporkan ke penegak hukum tapi tidak ada tindak lanjutnya sampai sekarang.
Denny menyebut ada kasus yang sudah dilaporkan ke KPK tapi sampai saat ini belum ada titik terangnya. “Padahal kasus korupsinya terang benderang, konstruksi hukumnya jelas,” ujar pemilik Integrity Law Firm ini.