IPOL.ID – Politisi PDIP yang juga Anggota DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo mengomentari hasil survei CSIS yang menyebut 51,8 persen para ahli, tidak puas dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta.
Menurut Dwi Rio, pendapat para ahli, lebih bisa dipercaya dan biasanya objektif dan lebih memahami persoalan DKI Jakarta secara mendalam dan komprehensif.
“Respon para ahli tersebut dilandaskan dari kajian dan sudut pandang tentang RPJMD, apakah seluruh program pembangunan yang menjadi visi misi Anies Baswedan terbukti dilaksanakan atau tidak,” kata Dwi Rio kepada wartawan, Jumat, (10/6).
Menurut anggota Komis A itu, hasil survei CSIS dengan responden para ahli tersebut adalah gambaran riil bahwa Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan memang gagal dalam memenuhi janji kampanyenya yakni “Maju Kotanya, bahagia Warganya”.
“Tak ada satupun program yang bisa dijalankan, dari penanganan banjir, kemacetan, umah DP 0 rupiah, naturalisasi sungai, OKE OCE, dan lain-lainnya,” tegasnya.
Selama ini, kata Rio, Anies hanya bekerja untuk pencitraan dirinya. Permasalahan substansial seperti banjir, macet, air bersih, pemukiman kumuh justru tidak tersentuh. Sehingga hasil survei CSIS tersebut, menurutnya, sesuai dengan apa yang terjadi di realitas yang ada di lapangan.
Diketahui, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei terbarunya. Survei yang dilakukan pada 29 Maret hingga 12 April 2022 ini, salah satunya menyorot masalah penilaian ahli terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria.
Hasilnya, 51,8 persen responden ahli mengaku tak puas. Responden ahli dalam survei CSIS ini adalah peneliti, akademisi, wartawan, pengusaha, anggota DPR/DPRD, anggota parpol, birokrat, dan mahasiswa. Mereka dipandang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam memprediksi dan menganalisis isu-isu sosial, politik, dan ekonomi. (pes)