Sementara itu, Yohanes Setyawan, 46, Ketua Pengurus Harian Asosiasi Puspa Cakra mengatakan, kegiatan kontes ini diinisiasi oleh para komunitas batu bacan, dan pihaknya merekomendasikan ke Pasar Rawa Bening.
“Alhamdulillah disuport juga oleh Sudin Parekraf Jaktim,” katanya yang juga juri dalam kontes bacan tersebut.
Pada kontes ini, lanjutnya, bacan yang akan diperlombakan salah satu syaratnya telah diuji laboraturium/bersertifikasi. Nah, ada 2 tim juri pada kontes ini. Pertama, tim juri screening, yang memilah, memfilter definisi setiap kelas batu. Setelah batu peserta naik ke atas meja kemudian kedua, batu naik ke tim juri penilai.
“Di sini batu akan dinilai dari segi warna, transparansi dan gosokannya, akurasi dan pendistribusian, kebersihan batu, bening tidaknya batu. Itu bagiannya yang akan dilihat dalam penilaian suatu batu yang dikonteskan,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Eki, Perwakilan Komunitas Batu Bacan, disuport oleh Asosiasi Puspa Cakra, Jakarta a City Collaboration, Enjoy Jakarta, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Timur serta Pasar Jaya. (ibl/msb)