IPOL.ID – Komunitas pecinta batu bacan kembali menggelar kontes bacan di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur. Sedianya, kegiatan kali kedua “Kontes Batu Bacan” Penyelenggaraan Atraksi Seni Kreatif di Ruang Publik, didukung oleh Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Timur.
Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur (Kasudin Parekraf Jaktim), Ahmad Gozali mengatakan, pada kontes batu bacan ini, pertama, secara menyeluruh kalau konteksnya Jakarta Timur merupakan bagian dari wisata urban dan di Jakarta Timur adalah Jatinegara.
“Pasar Rawa Bening (barometer-red) tidak bisa dipisahkan dengan Jatinegara,” kata Ahmad Gozali usai membuka Kontes Batu Bacan di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Minggu (12/6).
Jadi pada kegiatan hari ini, lanjut dia, Kontes Batu Bacan adalah semacam aktivasi terhadap urban tourism yang ada di Jakarta Timur. Kedua, ini tidak hanya sekadar kontes (batu-red) saja. “Tapi kita pernah mencatat bahwa Pasar Rawa Bening luar biasa sekali dalam geliat ekonominya, sebelum pandemi,” ujar Gozali mengingatnya.
Dia pun berharap bahwa melalui Kontes Batu Bacan ini juga, kebangkitan ekonomi di Pasar Rawa Bening dapat kembali tumbuh.
Nah, peranan Sudin Parekraf Jakarta Timur sendiri akan giat tersebut, bagaimana berpartisipasi, komunitas berpartisipasi menyelenggarakan kegiatan. Kemudian bagaimana acara ini antusias diikuti masyarakat dengan kegiatan di luar publik.
“Saya berharap nantinya tak hanya kontes batu bacan saja. Tetapi komunitas lain dapat menggelar giat seperti ini, seharusnya ini dapat menjadi kalender event. Umpama hanya empat komunitas, mungkin pertiga/perempat bulan digelar,” harap dia.
Kemudian kalau memang komunitasnya banyak bisa setiap bulan digelar. Jadi orang dapat melihat batu permata setiap hari/regular, dan tak hanya event regular saja, ada event tertentu yang dapat dilakukan. “Dengan melihat keindahan batu bacan, saya harap kedepannya seperti itu,” katanya.
Seperti yang disampaikan ketua pengurus harian Asosiasi Puspa Cakra bahwa kedepannya, asosiasi lainnya dapat menggelar kegiatan yang sama akan bagus sekali. Kalau ingin mengadakan giat dengan Sudin Parekraf Jaktim maka bakal dikoneksikan ke asosiasi dan pasar terhadap kegiatan serupa.
“Ini kegiatan kreatif loh, karena keahlian, kreatif mereka, dari bongkahan dapat menghasilkan sebuah batu yang indah, bernilai, dan menghasilkan ekonomi. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi pada para pelaku, pecinta batu permata, batu akik, khususnya di Pasar Rawa Bening,” ujarnya.
“Agar kembali bergairah, Rawa Bening menjadi ikon pasar batu tak hanya di Jakarta Timur saja,” tambahnya.
Dalam kesempatan sama, Kepala Pasar Rawa Bening, Ahmad Subhan mengatakan, tuk kedua kalinya Kontes Batu Bacan digelar. Pertama bulan Maret 2022, kedua bulan Juni ini. Menurutnya, melihat peminat/peserta yang ikut kontes kali ini, lebih banyak dari sebelumnya. Saat ini, peserta kontes bacan total berjumlah sebanyak 138 orang. Kegiatan digelar dalam rangka memeriahkan Jakarta Hajatan ke-495.
“Semoga adanya kontes bacan ini dapat mengangkat perekonomian, khususnya di Pasar Rawa Bening. Semoga pecinta batu bacan, pandan, virus, dan lainnya, dapat menggelar kegiatan kontes serupa,” harap Subhan.
“Agar masyarakat juga lebih mengetahui bahwa Pasar Rawa Bening ini adalah gudangnya batu akik, dan permata,” tambahnya.
Sementara itu, Yohanes Setyawan, 46, Ketua Pengurus Harian Asosiasi Puspa Cakra mengatakan, kegiatan kontes ini diinisiasi oleh para komunitas batu bacan, dan pihaknya merekomendasikan ke Pasar Rawa Bening.
“Alhamdulillah disuport juga oleh Sudin Parekraf Jaktim,” katanya yang juga juri dalam kontes bacan tersebut.
Pada kontes ini, lanjutnya, bacan yang akan diperlombakan salah satu syaratnya telah diuji laboraturium/bersertifikasi. Nah, ada 2 tim juri pada kontes ini. Pertama, tim juri screening, yang memilah, memfilter definisi setiap kelas batu. Setelah batu peserta naik ke atas meja kemudian kedua, batu naik ke tim juri penilai.
“Di sini batu akan dinilai dari segi warna, transparansi dan gosokannya, akurasi dan pendistribusian, kebersihan batu, bening tidaknya batu. Itu bagiannya yang akan dilihat dalam penilaian suatu batu yang dikonteskan,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Eki, Perwakilan Komunitas Batu Bacan, disuport oleh Asosiasi Puspa Cakra, Jakarta a City Collaboration, Enjoy Jakarta, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Timur serta Pasar Jaya. (ibl/msb)