IPOL.ID – Pengamat lingkungan perkotaan Ahmad Safrudin mengkritik pernyataan Gubernur DKI, Anies Baswedan, yang menyebut tingkat emisi karbon di Jakarta di 2022 turun. Sebab faktanya emisi karbon dioksida (CO2) di wilayah DKI masih 318.000 ton per hari.
Menurut Safrudin, apakah data yang menyebut emisi karbon di Jakarta turun itu hasil penelitian dari sebuah lembaga atau universitas yang independen. “Kalau datanya dari lembaga atau universitas yang dibiayai Pemprov DKI Jakarta, itu juga masih kita pertanyakan kebenarannya,” kata Safrudin kepada wartawan, Rabu (8/6).
Direktur Eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal ini menambahkan, sepengetahuannya emisi karbon dioksida (CO2) di wilayah DKI masih 318.000 ton per hari. Selain itu, upaya Pemprov DKI Jakarta untuk menurunkan gas rumah kaca sangat minim.
Salah satunya, menggalakkan penggunaan kendaraan listrik, atau minimal berbahan bakar gas (BBG). “Yang ada malah disunat. Contohnya, Transjakarta yang menggunakan BBG dari yang sebelumnya 880 unit, kini hanya tinggal 241 unit,”tandasnya.