IPOL.ID – Berbagai kisah perjuangan peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sudah dirangkum oleh tim Jamkesnews, termasuk kisah salah seorang pemuda bernama Andra Nagoza (22).
Andra sapaan akrabnya saat ini sedang merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi pilihannya, ia membagikan kisah manis pahitnya selama menjadi perantau bersama Program JKN-KIS.
“Awal tahun 2018 saya sudah di Jakarta untuk kuliah, kalau jadi peserta BPJS Kesehatan sudah dari dulu dengan kepesertaan mandiri kelas 1, selama disini sudah pernah beberapa kali menggunakan kepesertaan BPJS Kesehatan untuk berobat biasa sampai dirawat di rumah sakit. Pengalaman yang paling berkesan adalah tahun 2019 lalu ketika terkena penyakit Malaria, saat itu lama perawatan sampai dengan sembuh kurang lebih 1 minggu,” ucap pemuda asal Kota Jambi ini, Jum’at (04/02).
Gejala awal yang dirasakan oleh Andra kala itu adalah demam tinggi dan mengigil disertai sakit kepala yang luar biasa yang terus bertambah, sampai akhirnya dirinya dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Yarsi di bilangan Jakarta Pusat.
Sesampainya di rumah sakit tersebut Andra langsung mendapatkan perawatan awal untuk menstabilkan kondisinya dan dilakukan pengecekan fisik hingga pemeriksaan darah, hasil dari pemeriksaan menunjukan Andra terdiagnosa mengalami Malaria dan harus dilakukan perawatan secara intensif.
“Selama dirawat di Rumah Sakit Yarsi menggunakan BPJS Kesehatan milik saya, tidak ada kendala yang dirasakan, semuanya terasa baik dan memuaskan, mulai dari sikap petugas dan dokter yang melayani dengan ramah, fasilitas rawat inap yang bersih serta nyaman untuk ditempati, makanan dan obat-obatan yang diberikan juga teratur. Dengan kualitas sememuaskan itu saya juga bebas dari tagihan rumah sakit, sehingga saya merasa sangat terbantu sampai dengan sembuh,” jelas Andra.
Berbekal pengalaman pengobatan sakit malaria yang dirasakan oleh Andra beberapa tahun lalu, kini dirinya sudah memahami betul pentingnya menjadi peserta aktif Program JKN-KIS, terutama bagi para perantau sepertinya agar tidak perlu memusingkan tentang bagaimana caranya membayar biaya pengobatan karena sudah terlindungi oleh Program JKN-KIS. Andra menyampaikan harapannya agar program tersebut semakin banyak membantu masyarakat dengan manfaat yang luar biasa besarnya. (DT/dv)