IPOL.ID – Pemerintah Indonesia berupaya mengatasi krisis air dan perubahan iklim untuk meningkatkan ketahanan air, pangan, energi, serta memastikan pertumbuhan sosial ekonomi berjalan positif.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono di Plenary Session 2nd High Level International Conference On Decade For Action “Water For Sustainable Development” di Dushanbe, Tajikistan pada Selasa (7/6).
Basuki mengatakan, integrasi pengurangan risiko bencana ke dalam perencanaan pembangunan infrastruktur merupakan investasi yang efektif untuk mencegah kerugian di masa depan.
“Investasi pengurangan risiko bencana dapat mengurangi setidaknya empat kali biaya rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur. Oleh karena itu, penanggulangan bencana yang mencakup seluruh aspek pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan tanggap darurat, penyelamatan, serta rehabilitasi dan rekonstruksi perlu menjadi kerangka kebijakan nasional yang penting,” kata Menteri PUPR.
Dia menyampaikan, Pemerintah Indonesia telah mengusulkan empat konsep ketahanan berkelanjutan dalam menghadapi bencana, termasuk pandemi kepada dunia. Pertama, pentingnya penguatan kesadaran siaga bencana yang antisipatif, responsif, dan adaptif untuk meminimalkan risiko bencana.