IPOL.ID – Kinerja tujuh Badan Usaha Milik Daerah (BMUD) milik Pemprov DKI disorot. Pengamat kebijakan publik Sugiyanto, mengungkapkan ada tujuh BUMD DKI yang mengalami kerugian keuangan sejak 2017-2021 dan nilainya tidak main-main.
“Selama periode itu akumulasi rugi usaha tujuh BUMD Jakarta mencapai Rp1,86 triliun,” klaim SGY, panggilan akrab Sugiyanto, Senin (20/6).
Data diperolehnya berdasarkan informasi Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP-BUMD) DKI Jakarta. Rinciannya, PD Dharma Jaya, pada 2020 tekor Rp17,59 miliar dan 2021 senilai Rp14,73 miliar. “Total kerugian usahanya menjadi Rp32,33 miliar,” sebutnya.
Kemudian, Perumda Sarana Jaya, pada 2021 rugi Rp338,79 miliar. PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk juga mengalami kerugian pada 2020 senilai Rp392,86 miliar.
“Lalu pada tahun buku 2021 kerugian serupa terjadi senilai Rp275,03 miliar. Dengan demikian total kerugian Ancol mencapai Rp667,90 miliar,” katanya lagi.
Sementara, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) merugi sejak 2019, yakni Rp76,22 miliar dan 2018 kerugiannya naik menjadi Rp240,8 miliar. Dan tahun 2021 merugi Rp110,83 miliar. Total kerugian tembus Rp427,94 miliar.