IPOL.ID – Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi DKI Jakarta berharap hadirnya Pusat Informasi dan Konsultasi Keluarga (PIKK) di Kelurahan Pasar Manggis dapat menciptakan kepedulian bersama.
Dalam kesempatan itu, saat mengunjungi PIK Keluarga RW 05 Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Rabu (8/6).
Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta, Fery Farhati mengatakan, menciptakan keluarga bahagia tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja, tapi banyak pihak yang terlibat disekitarnya. Kepedulian bersama membuat keadaan yang tidak diinginkan dalam keluarga urung terjadi.
“Kader PIKK memiliki kemampuan dari pengalaman lain, dari ciri yang kurang lebih sama. Mereka harus bisa berinteraksi dengan kelompok lain, belajar, dan menerapkan yang terbaik itu akan sangat membantu,” kata Fery Farhati didampingi Ketua TP PKK Jakarta Selatan, Essie Feransie Munjirin, Rabu (8/6).
Fery Farhati menambahkan, pengaruh keluarga merupakan hal penting di Jakarta ada 608 Kepala Keluarga (KK), jadi cukup lumayan padat. Tugas kader PIKK jadi lebih banyak.
“Di Jakarta ada 2 juta jiwa yang memiliki karakteristik beragam dan kompleks, jadi tugas kita semua mensejahterakan dan menjadi ikhtiar bersama,” ujarnya.
Terakhir Kader PIKK menjadi garda terdepan. Dalam memastikan informasi dan kebijakan dalam meningkatkan kesejahteraan di Jakarta.
“Kalau kita mengajarkan sesuatu yang diserap lebih banyak daripada yang mendengarkan. Kader harus aktif menyampaikan informasi ke masyarakat dan berbagi dengan kelompok PIKK lain. Dengan interaksi tersebut wawasan luas, inventaris program banyak dan bermacam-macam,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin mengatakan, banyak masalah yang sudah diatasi oleh para kader, seperti narkoba, KDRT, eksploitasi anak dan masih banyak lagi.
“Kami berharap ke depan karena kita sudah melewati masa pandemi banyak pihak yang ikut berkolaborasi di sini. Tujuannya mengentaskan masalah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNNK Jakarta Selatan, Dik Dik Kusnadi menambahkan, pihaknya akan memberikan informasi seputar narkoba kepada para kader. “Ke depan kami akan membekali pengetahuan untuk sekilas info jenis obat-obatan terlarang. Ciri-ciri perubahan fisik, psikis, alibi yang biasa digunakan anak membohongi ortu. Kita kasih tahu istilah yang sering digunakan anak ketika terlibat narkoba,” tutupnya. (ibl)