IPOL.ID-Pengembangan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral pertama dan terbesar di Indonesia diproyeksikan akan menjadi episentrum baru dari pergerakan masyarakat di kawasan aglomerasi Jabodetabek.
Hal ini sejalan dengan paparan yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan di hadapan media dan komunitas pecinta kereta api pada Kamis (07/07).
Dalam kegiatan ini disampaikan pula latar belakang dan rencana pengembangan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri menjelaskan bahwa terdapat kebutuhan yang mendesak dan perlu segera dituntaskan oleh DJKA melalui pengembangan Stasiun Manggarai. Disebutkan bahwa kondisi Stasiun Manggarai sebelum dikembangkan relatif sangat terbatas untuk melayani perjalanan kereta api (KA) dan lonjakan jumlah penumpang yang cukup signifikan setiap tahunnya. “Dengan hanya 8 jalur untuk KRL dan 2 jalur untuk KA antarkota, Stasiun Manggarai harus menanggung beban sejumlah 726 perjalanan KA setiap harinya dengan total 1,2 juta penumpang, sehingga menyebabkan penumpukan dan antrian kereta untuk masuk ke Stasiun Manggarai,” urai Zulfikri.