Bantuan diberikan bertujuan untuk mendukung pemerintah daerah dalam pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak. Hal tersebut disampaikan Suharyanto saat berada di Kampung Dayeuh Handap, Sungai Cipeujeuh, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, salah satu wilayah terdampak.
“Pada masa tanggap darurat ini kebutuhan dasar pengungsi dan masyarakat terdampak ini, harus betul-betul dapat terpenuhi,” tutur Suharyanto, Selasa (19/7).
Barang logistik yang diberikan berupa makanan dan nonmakanan. Misalnya, beras 5 kilogram (kg) sebanyak 325 paket, air mineral gelas 325 dus, mi instan 300 dus, paket lauk abon 400 paket, sarden 420 kaleng, matras dan selimut masing-masing 100 lembar.
Selain itu, BNPB juga memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp250 juta. Dana tersebut diperuntukkan selama masa tanggap darurat yang berlaku selama 14 hari. Masa tanggap darurat melalui Keputusan Nomor 362/KEP.415-BPBD/2022 tanggal 16 Juli 2022 berlaku sejak 16 Juli hingga 29 Juli 2022.
Suharyanto memberikan arahan mengenai upaya tanggap darat. Di hadapan Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, Kepala BNPB menekankan pada keselamatan rakyat sebagai prioritas utama. Salah satunya pemenuhan kebutuhan dasar.