Pengawalan ketat ini dilakukan dengan memastikan 30 jamaah risti berada satu tenda dengan para TKH Kloter. Sehingga TKH dapat melakukan pemantauan secara intens terhadap kepatuhan jamaah mengkonsumsi obat rutin secara teratur.
TKH juga dapat memastikan jamaah haji risti tidak melakukan aktivitas yang terlalu banyak di luar tenda. Pun ketika keluar tenda jamaah harus dipastikan berbekal Alat Pelindung Diri yang lengkap, seperti payung, kacamata hitam, dan alat semprot wajah.
Budi menegaskan, sampai saat ini belum ada informasi 30 jamaah haji yang memang masuk kelompok risti yang meninggal dunia. Itulah pentingnya kenapa TKH harus terus mengawal ketat jamaah haji risti selama di Arab Saudi.
Pemantauan ketat 30 jamaah haji risti akan memudahkan tenaga kesehatan kloter memonitoring dan kontroling terhadap kondisi jamaah. Harapannya, jamaah haji akan tetap terjaga kondisinya sampai kembali ke tanah air nanti.
Kedua, petugas kesehatan diminta juga memperketat skrining kesehatan kepada jamaah menjelang Armuzna. Hal ini untuk menentukan siapa saja jamaah haji yang akan disafariwukufkan dan badal melontar jumrah.