IPOL.ID – Pengamat perkotaan, Yayat Supriyatna, meminta Pemprov DKI untuk menyediakan ruang bagi anak-anak remaja yang kerap nongkrong di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta. Hal tersebut dikatakan Yayat dalam menyoroti fenomena muda-mudi yang kerap nongkrong di kawasan tersebut.
Peneliti jebolan Universitas Trisakti, beralasan pemberdayaan itu dilakukan agar kawasan Dukuh Atas tak menjadi lokasi kumuh baru di Jakarta.
“Coba disana, ada panggung fashion, panggung musik, mereka datang boleh bawa alat lukis, gitar untuk nyanyi-nyayi, dan itu bisa bekerja sama dengan pihak MRT ataupun PT KAI, ” kata Yayat kepada wartawan, Jumat malam, (7/7)
Menurut dia, pentingnya ruang pemberdayaan untuk para remaja yang nongkrong di Dukuh Atas guna menyalurkan kreativitas mereka.
Ditegaskan Yayat, pemerintah tidak bisa membatasi orang yang ingin datang dan nongkrong di Dukuh Atas. Meski sebenarnya area tersebut adalah kawasan integrasi transportasi antara KRL, MRT, kereta bandara, dan TransJakarta.
“Buat aturan atau rambu-rambu di sana. Artinya jangan sampai ada yang tidur di situ. Kongkow sampai lewat batas yang ditetapkan,” pungkasnya. (pes)