IPOL.ID – Kasus baku tembak anggota polisi di kediaman Kadiv Propam Polri terus didalami jajaran Mabes Polri dan Polres Metro Jakarta Selatan. Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) di kawasan Duren Tiga, Pancoran, polisi mengumpulkan sejumlah barang bukti.
Kasus baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, saat mendapat laporan adanya baku tembak, tim Polres Jaksel langsung menuju ke lokasi.
Tiba di kediaman Kadiv Propam, polisi menemukan Brigadir J telah berlumuran darah. Tubuh Brigadir J tergeletak persis di bawah tangga rumah.
“Di TKP kami menemukan seseorang sudah tergeletak dengan berlumuran darah, ada di dekat tangga naik ke atas,” kata Kombes Budhi pada wartawan, Selasa (12/7).
Setelah melihat tubuh Brigadir J, kemudian polisi menghubungi tim Inafis untuk segera melakukan identifikasi data dan olah TKP.
“Kami secara prosedural melakukan, menghubungi tim Inafis,” terang kapolres.
Ketika proses olah TKP dilakukan. Polisi mengumpulkan sejumlah barang bukti, termasuk senjata hingga proyektil peluru.
“Kami menemukan barang bukti, baik senjata maupun selongsong, atau pun proyektil,” ungkap Budhi Herdi.
Pada kasusnya, ada empat saksi telah diperiksa terkait kasus saling tembak dua anggota polisi yakni Brigadir J dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri.
Akibatnya, penembakan di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, ini mengakibatkan Brigadir J meregang nyawa.
“Sejauh ini ada empat orang saksi yang sudah menyelesaikan BAP dan dua lagi sedang proses,” ungkap Budhi Herdi.
Selanjutnya, sambung dia, polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap dua saksi lainnya terkait kasus penembakan tersebut. Salah satu saksi yang telah diperiksa seseorang berinisial R.
Untuk saksi-saksi lainnya, kapolres masih enggan merinci. Namun, Budhi mengungkap, saat kejadian, selain Brigadir J dan Bharada E, ada satu orang lainnya di rumah Kadiv Propam tersebut, yakni K. Sebelum terjadi aksi saling tembak itu, Bharada E sedang bersama K.
Dia menambahkan, istri Kadiv Propam tengah berada di kamarnya tertidur karena lelah usai dari luar kota. Di situ, Brigadir J masuk melakukan pelecehan pada istri Kadiv Propam hingga akhirnya istri Kadiv Propam terbangun lalu berteriak dan meminta tolong pada personel lain yang memang berada di rumah itu.
“Teriakan ini membuat Brigadir J panik sehingga saat itu juga terdengar ada suara langkah turun kebetulan Bharada E ada di rumah itu bersama saksi K. Karena tangganya letter L baru separuh tangga melihat saudara J keluar kamar dan ditanyakan, ada apa?, bukan dijawab malah dilakukan penembakan (oleh Brigadir J),” tutupnya. (ibl)