Mikail menjelaskan, ada beberapa alasan seseorang melakukan bullying di media sosial. “Cyberbullying bisa terjadi, karena hilangnya rasa empati antar sesama, kemudian pelaku ini merasa bebas melakukan aksinya tanpa takut tertangkap karena reaksi korban yang tidak melawan dan tidak berani melaporkan, terak hir pelaku ini ingin mendapatkan perhatian dari orang yang menjadi korbannya dan orang yang ada di lingkungan sekitarnya,” kata Mikail.
Sementara, Dirgantara Wicaksono, CEO Guru Youtuber mengimbau remaja untuk membuat konten anti-cyberbullying. “Manfaatkan platform media digital untuk membuat konten positif dan bermanfaat yang memuat informasi tentang cyberbullying, kita sebagai remaja yang cakap digital mari tingkatkan kreatifitas untuk menjadikan media digital yang aman, nyaman dan mendidik,” jelas Dirgantara.
“Ada berbagai konten yang bisa kita buat untuk kampanye anti-cyberbullying, seperti podcast dan live streaming dengan memanfaatkan platform youtube dan media sosial seperti instagram dan facebook, bisa juga mengadakan webinar dengan komunitas anti-cyberbullying, dengan rutin membuat konten tersebut kita sebagai generasi milenial bisa ikut serta menjadi mencegah cyber-bullying di media digital,” tambah Dirgantara.