IPOL.ID – Permasalahan tingginya angka pengangguran di DKI Jakarta masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja, Transportasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Rabu (27/7).
Selain itu, masalah ketenagakerjaan juga menjadi tantangan bagi Pemprov DKI untuk mencari solusinya. Salah satunya pada tingkat pengangguran di wilayah Jakarta Selatan, dirasakan masih relatif tinggi dan masalah ketenagakerjaan masih menjadi tantangan petugas terkait.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, angka pengangguran di Jakarta Selatan masih relatif tinggi. Hal itu disampaikan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transportasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Pemerintah Kota Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Tenaga Kerja, Transportasi, dan Energi (Sudis Nakertransgi) menyelenggarakan pameran bursa tenaga kerja.
Kepala Bidang Penempatan Dinas Kerja, Transportasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Saigor Polmatua Gultom mengatakan, tingkat pengangguran di Jakarta Selatan dirasakan masih relatif tinggi. Masalah ketenagakerjaan juga masih menjadi tantangan Pemprov DKI Jakarta.
Saigor menyebut, berdasarkan data BPS 2021, pada wilayah Jakarta Selatan tingkat pengangguran terbuka sebesar 7,33 persen. Namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, masih terasa relatif tinggi. Di tahun 2019 pengangguran di Jakarta Selatan mencapai 6,85 persen dan tahun 2020 mencapai 10,79 persen.
“Tingkat pengangguran yang relatif tinggi di Jakarta Selatan dipengaruhi oleh pertambahan jumlah pengangguran itu sendiri dan pertumbuhan kesempatan kerja yang tidak seimbang,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin menjelaskan, pihaknya telah menyelenggarakan pameran bursa tenaga kerja yang berlangsung mulai 27 sampai 28 Juli 2022 di Pasaraya Blok M. Adanya pameran ini diharapkan dapat mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional di DKI Jakarta.
“Kami menyediakan sebanyak 40 perusahaan dengan membuka sebanyak 5.000 lowongan kerja,” ungkap Munjirin.
Munjirin menambahkan, 40 perusahaan ini memiliki 5.000 lowongan kerja dengan target pelamar kerja 3.000 peserta dalam kurun waktu dua hari selama acara diselenggarakan. Kemudian 11 dari 40 perusahaan itu merupakan binaan mitra perusahaan Sudin Nakertransgi Jakarta Selatan.
“Sasaran pelamar kerja dalam pemeran ini lulusan SMK, SMA dan universitas yang ada di DKI Jakarta khususnya Jakarta Selatan yang angka pengangguran relatif tinggi,” katanya. (ibl)
Pertumbuhan Kesempatan Kerja Tak Seimbang, Pemprov DKI Punya PR Soal Tingginya Pengangguran di Jakarta
