Apalagi, lanjut dia, ibadah mubah, seperti jalan-jalan, city tour, dan sejenisnya. Hal itu agar dibatasi karena melelahkan.
Menag juga berpesan kepada seluruh petugas, agar terus meningkatkan layanan dengan berorientasi pada jemaah. Salah satunya adalah terus berusaha agar jamaah tidak kelelahan dan tetap sehat.
“Kita akan minta kepada seluruh petugas termasuk KBIHU agar pelayanan berorientasi pada kemampuan fisik jamaah,” tegasnya.
Berdasarkan data Siskohat Kemenag, sampai Sabtu kemarin tercatat ada 55 jemaah wafat. Sebanyak 27 orang wafat pada fase sebelum Armuzna, pada rentang 4 Juni sampai 7 Juli 2022. Sebanyak 16 jemaah wafat pada fase Armuzna, 8-12 Juli 2022. Dan 12 jemaah wafat pascaarmuzna, 13 Juli hingga hari ini.
Evaluasi Pembimbing Ibadah
Hal lain yang dibahas dalam rapat evaluasi ini adalah pembimbing ibadah haji. Menag mengaku menerima laporan tentang masih ada pembimbing ibadah yang tidak bekerja sesuai tusinya.
Padahal, jamaah sudah lama menunggu untuk bisa beribadah haji. Sehingga, jamaah harus dipastikan mendapatkan bimbingan dengan baik.