IPOL.ID – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur, terus digeber perbaikannya sebagai sarana edukasi bagi warga masyarakat di Indonesia.
Sejumlah anjungan bakal dibuat/diisi semenarik mungkin untuk menggaet wisatawan lokal maupun mancanegara, Senin (18/7).
Terpantau oleh ipol.id, TMII masih dalam pengerjaan, dipoles oleh para pekerja. Tak sedikit truk dan kendaraan lainnya keluar masuk TMII sehingga di lokasi masih berdebu. Bahkan ketika hujan turun, di lokasi becek sedikit berlumpur karena tanah yang berceceran.
Sejumlah tempat-tempat di dalam TMII pun dipasangi seng saat pengerjaan masih berlangsung hingga kini. Termasuk di salah satu anjungan Provinsi DKI Jakarta yang sedang dibangun Rumah Tempa Golok.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta membangun Rumah Tempa Golok di Anjungan DKI Jakarta, TMII, Jakarta Timur. Pembangunan ini ditargetkan selesai pada awal Agustus 2022.
Kepala Anjungan dan Graha Wisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Yayang Kustiyawan menuturkan, pembangunan rumah tempa golok dimulai sekitar awal Juli 2022, dan ditargetkan rampung awal Agustus 2022. “Pengerjaan sudah mencapai sekitar 95 persen. Target bulan Agustus selesai,” ujar Yayang pada wartawan, Minggu (17/7).
Yayang menjelaskan, rumah tempa golok di anjungan dibangun sebagai salah satu simbol perjalanan sejarah Jakarta. Dengan adanya rumah tempa golok pihaknya ingin memberikan informasi bahwa golok bukan sekedar senjata tajam melainkan sebagai benda seni rupa.
“Didalam pembuatannya menggunakan tehnik mencampur beberapa bahan untuk membuat satu bilah golok yang akhirnya pembuatan golok menjadi atraksi seni dan menarik untuk di tonton,” katanya.
Selain itu, sambung Yayang, lokasi destinasi wisata di anjungan DKI Jakarta yang baru dibangun akan menjadi episentrum pariwisata dan budaya. Nantinya, rumah tempa golok ini akan mensosialisasikan bilah-bilah tradisional yang ada di Indonesia terutama golok.
Dalam sosialisasi ini, pihaknya akan menyampaikan pertunjukan pembuatan golok, teknik pembuatan golok, bahan dasar golok, pembuatan gagang dan sarung. Edukasi yang akan di laksanakan berupa pengenalan jenis-jenis golok, bagian-bagian golok, pungsi dan aplikasi.
“Harapannya kedepan akan tercapai cita-cita bersama bahwa golok adalah warisan budaya dan dapat dijadikan wujud pariwisata baru di Anjungan DKI Jakarta,” terangnya.
Sementara, Pengrajin Golok Pakem, Aken Sutra Sukendar mengatakan, dia bersama pengrajin golok lainnya sangat antusias menyambut rumah tempa golok. Bahkan saat ini sudah tergabung hampir 18 komunitas dari berbagai seniman. “Tapi fokusnya ke silat, rencana nanti kita undang semua (pesilat) untuk sosialisasikan golok,” tutur Aken.
Aken menambahkan, rumah tempa golok dibuat dengan konsep terbuka. Konsep itu terinspirasi dari negara Jepang. “Jadi kita terinspirasi dari Jepang. ‘Kenapa dirahasiain kalau bisa dilihat’. Jadi nanti kita buat live show. Kita nempa langsung terlihat, dan nanti juga orang bisa belajar nempa langsung di sini. Nanti kita libatkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta,” tukasnya. (ibl)