Selama 71 hari operasional haji, secara total baik KKHI Mekkah dan KKHI Madinah telah memberikan pelayanan rawat inap kepada 1.133 jamaah haji indonesia. Layanan rawat inap didominasi oleh penyakit gagal jantung kongestif, diikuti pneumonia dan hipertensi.
Sementara jamaah haji yang mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) sebanyak 225 orang.
Layanan rawat jalan yang diterima jamaah haji indonesia sejumlah 175.704 layanan baik di tingkat kloter, sektor, maupun di KKHI. Untuk layanan rawat jalan didominasi oleh kasus batuk pilek, diikuti kasus hipertensi, dan saluran pernafasan akut.
Budi mencatat, hingga Minggu (14/8) sebanyak 10 jamaah haji masih dirawat di RSAS. Meski masa operasional haji telah berakhir, monitoring terhadap perkembangan kesehatan jamaah yang dirawat akan tetap menjadi tanggung jawab pemerintah indonesia hingga nantinya dapat kembali lagi ke Indonesia.
”Untuk pemantauan kondisi kesehatan para jamaah ini, kami sudah berkoordinasi dan akan dibantu oleh Konsulat Jenderal RI dan Kantor Urusan Haji Kementerian Agama,” ujar Budi.