IPOL.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian menilai, gerakan hemat energi dapat menekan laju inflasi di tengah rantai pasokan global yang terganggu akibat pandemi dan perang rusia antara Rusia – Ukraina.
Tito pun mengajak seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk turut menekan laju inflasi dengan memulai gerakan hemat energi.
“Penghematan ini dapat dilakukan misalnya dengan menyalakan listrik hanya saat dibutuhkan,” ujar Tito lewat keterangan tertulisnya, Minggu (28/8).
Kendati demikian, Tito mengakui telah banyak daerah yang menggunakan energi alternatif, seperti memanfaatkan tenaga sinar matahari maupun sumber energi lainnya untuk mengaliri listrik.
Di sisi lain, Tito mendorong daerah agar dapat memastikan subsidi yang diberikan kepada masyarakat tepat sasaran. Pasalnya, banyak subsidi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) justru dinikmati oleh masyarakat dengan ekonomi yang tergolong mampu. Sedangkan masyarakat yang kondisi ekonominya lemah kurang terakomodasi.
“Sehingga di tiap-tiap daerah (perlu) melakukan langkah terobosan bagaimana caranya agar yang menerima BBM subsidi itu betul-betul masyarakat kelas bawah,” terangnya.
Di samping itu, Tito menambahkan, penanganan inflasi juga membutuhkan intervensi pemerintah utamanya dalam memberikan jaring pengaman sosial bagi masyarakat kelas bawah. Jaring pengaman tersebut dapat diberikan melalui penyaluran bantuan sosial (bansos).
“Karena itu, Pemda perlu mengalokasikannya, salah satunya dengan memanfaatkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT),” tambah mantan Kapolri tersebut.(Yudha Krastawan)