IPOL.ID – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi al Hamid berharap kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J bisa dituntaskan seadil-adilnya. Terlebih, Kejaksaan Agung saat ini telah menunjuk 30 Jaksa untuk mengawal kasus pembunuhan berencana tersebut.
“Nanti progresnya akan dilimpahkan ke Kejaksaan, Insya Allah, Allah Ta’ala memberikan kekuatan yang terbaik agar mereka bisa jalankan tugas dengan jujur adil dan profesional. Ini bukan pertaruhan institusi saja, tapi pertaruhan wajah penegakan hukum di Indonesia,” harap Habib Syakur dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/8).
Adapun Kejaksaan RI telah mempersiapkan 30 jaksa berkualitas untuk mengawal kasus kematian Brigadir J. Hal itu setelah korps adhyaksa menerima surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) dari Bareskrim Polri. Aparat penegak hukum ini pun diharap dapat menangani kasus ini seadil-adilnya dengan menuntut pelaku secara objektif.
“Jika kasus ini tak adil, jangan salahkan rakyat tak lagi percaya dengan hukum di Indonesia. Na’udzubillahi min dzaalik,” ujar Habib Syakur.
Di sisi lain, Habib Syakur juga berharap agar Kapolri benar-benar menjalankan proses penegakan hukum ini dengan jujur, adil, profesional dan transparan.
“Saya kira Pak Kapolri harus memastikan integritas Polri clear. Jangan ada narasi yang aneh-aneh keluar dari korps ini. Ingat, publik bisa tak percaya lagi ke polisi jika kasus ini berjalan mencla-mencle,” tuturnya.
Habib Syakur juga telah mengapresiasi Menkopolhukam Mahfud MD yang terus mengawal kasus tewasnya Brigadir J dengan baik.
Apalagi, pasca ada pengawalan khusus ini, seluruh skenario dusta Irjen Pol Ferdy Sambo dan berbagai kroninya sukses dibuat kocar-kacir.
“Awalnya kan rekayasanya luar biasa, tapi kocar-kacir saat pak Mahfud MD turun tangan atas perintah Presiden Jokowi,” kata Habib Syakur.
Kemudian, ulama asal kota Malang itu menilai bahwa selain karena tugasnya sebagai Menkopolhukam, penunjukan Mahfud dalam pengawalan kasus ini juga dinilai sangat tepat.
Hal ini terbukti dengan gamblangnya Mahfud mengupayakan agar kasusnya kembali ke jalur yang benar, tidak lagi berdasarkan rekaya yang selama ini terbang sejak pengumuman peristiwa pada 11 Juli 2022 berjalan.
Bahkan Habib Syakur juga menilai, integritas Mahfud MD terlihat juga di acara podcast bersama Deddy Corbuzier, banyak sekali informasi yang sensitif keluar dari lisan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
“Saya lihat Pak Mahfud seperti tak ada beban apapun saat menyampaikan progres pengawasannya. Ini bukti beliau clear and clean. Pak Jokowi tepat tunjuk beliau,” tandasnya.(Yudha Krastawan)