“Kita memfasilitasi masyarakat beralih dari kendaraan berbasis BBM yang mahal, impor, dan tidak ramah lingkungan ke kendaraan listrik. Dengan ini kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca lebih dari 50 persen,” ujar Darmawan.
Upaya transformasi dan efisiensi yang dilakukan PLN berhasil membuat keuangan PLN sehat. Upaya transformasi PLN mampu menaikan demand pada 2021 kemarin sebesar 5,78 persen. Selain itu, pada semester pertama tahun ini PLN mampu mengantongi laba bersih Rp 17,4 triliun. Capaian itu melesat 162,4 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp 6,6 triliun.
Sedangkan wujud dari mendorong perekonomian, PLN juga mengembangkan program electrifying agriculture. Petani yang tadinya memakai BBM beralih ke listrik sehingga mengurangi biaya operasional mereka sampai 70 persen.
“Ini memberi perubahan luar biasa di sektor pertanian. Strategi ini diharapkan bisa mempercepat transisi energi sekaligus menopang pertumbuhan ekonomi,” ujar Darmawan.
Darmawan berkomitmen akan terus menjadikan PLN sebagai BUMN yang sehat dan mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Ia menambahkan, PLN terus melakukan transformasi untuk menjawab kebutuhan pelanggan sehingga ketika pelanggan mudah dalam mengakses kelistrikan dan mendapatkan nilai tambah dari penggunaan listrik mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.(Yudha Krastawan)