Berdasarkan data per 3 Juli 2022, sistem kelistrikan khatulistiwa memiliki daya mampu sebesar 561,4 MW. Sementara, beban puncak atau kebutuhan listrik masyarakat tertinggi sebesar 426,7 MW.
Dengan kelebihan daya di sistem interkoneksi khatulistiwa sebesar 134,7 MW, PLN siap melayani kebutuhan listrik masyarakat. Selain itu, siap mendukung tumbuh kembangnya iklim usaha yang ada di Kalimantan Barat.
“Silahkan para pelaku usaha fokus pada bisnis dan usaha yang dijalankan, biar kami yang urus listriknya,” pungkas Ari.
Sementara, Direktur PT STIM, Sumin meyakini produktivitas akan semakin meningkat dengan menggunakan listrik PLN. Dia menuturkan, biaya produksi bisa ditekan sampai 50 persen.
“Menggunakan listrik PLN tentunya lebih praktis, efektif dan efisien. Kami yakin dapat meningkatkan produktivitas dan mampu menekan biaya produksi lebih dari 50 persen,” ungkap Sumin.
Melihat stok bahan baku kernel di Kalbar cukup banyak, dia pun berencana meningkatkan produktivitas operasional pabrik dengan menambah daya listrik hingga 10 MW. Sumin mengakui, layanan PLN sangat memuaskan di mana proses layanan pasang baru dilakukan dengan cepat, transparan dan tidak berbelit-belit.