Lebih jauh, Mendagri berharap, penyediaan beasiswa itu tak hanya sebatas untuk pendidikan dalam negeri, tetapi juga pendidikan di luar negeri. Harapannya, setelah kembali ke daerah, dengan bekal pendidikan dan inovasi yang dimiliki, mereka dapat menjadi generasi yang akan mengubah wajah Papua Selatan.
Hal tersebut, kata Mendagri, harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Apalagi Provinsi Papua Selatan dengan cakupan wilayahnya memiliki sumber daya alam (SDA) yang perlu dikelola dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan rakyat setempat. Tito pun mewanti-wanti, jangan sampai timbul masalah-masalah sosial, kecemburuan, dan lain-lain. Secara tegas ia menyatakan, rakyat harus betul-betul bisa menikmati kekayaan alam yang luar biasa di Papua Selatan.
Selain itu, Mendagri kembali menekankan, pembangunan SDM ini sejalan dengan tujuan dari pembentukan Undang-Undang (UU) Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
“UU Otsus Papua membawa pesan bahwa prioritas adalah untuk SDM, prioritas adalah untuk Orang Asli Papua, UU seperti itu (amanatnya), dan itu kesepakatan kita bersama, tapi bukan berarti masyarakat pendatang tidak mendapatkan hak yang sama, tidak (begitu),” tandasnya. (ahmad)