“Armada perang itu melewati Pulau Luzon, pulau utama di Filipina dan terus menuju utara ke Taiwan,” ungkap kelompok pemantau tersebut.
Pekan lalu, pejabat Amerika Serikat anonim mengungkapkan kepada AP, bahwa militer Paman Sam telah mengerjakan rencana darurat di kawasan Pasifik untuk menciptakan “cincin perlindungan tumpang tindih” bagi Ketua DPR AS selama kemungkinan perhelatannya ke Taiwan.
Situs berita AP juga mencatat AS memiliki cukup pasukan yang tersebar di sekitar kawasan Pasifik, dan Pentagon. Hingga pada akhirnya mungkin menggunakannya untuk perlindungan tambahan selama dugaan perjalanan tersebut.