“Akhir-akhir ini memang ada masa kangennya, saya dari pensiun tahun 2019 belum pernah tampil lagi di eksesbisi yang serius seperti ini sama Owi. Senang pastinya tapi tadi ada kagok juga karena ada rules-rules baru yang kita tidak pernah alami, contoh sekarang mengambil shuttlecock harus sendiri di dispenser, biasanya kan dikasih service judge,” kata Butet.
“Sejujurnya kalau saya walau sudah tidak main tapi kalau sudah di lapangan bareng Ci Butet mungkin terbawa ya. Jadi perasaan di lapangan itu masih kayak dulu, ada sungkannya, ada seriusnya. Rasa itu memang tidak bisa dibuang walau sudah pensiun. Senang juga bisa main bareng lagi Ci Butet, merasakan suasana pertandingan dan mengingat-ingat lagi jaman dahulu,” sambung Owi.
Bagi Owi/Butet, Piala Presiden 2022 merupakan ajang yang tepat untuk mencari bibit-bibit muda penerus. Mereka berharap ajang seperti ini diadakan secara rutin.
“Saya senang PBSI mengadakan Piala Presiden seperti ini dan juga kejuaraan-kejuaraan yang sifatnya nasional seperti ini. Karena di sinilah awal mula junior-junior kita untuk berkembang dan juga untuk regenerasi,” sahut Owi.