IPOL.ID – Politikus PDIP, Adian Napitupulu, menduga AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) menyampaikan data yang salah dihadapan ribuan kader Partai Demokrat.
“Ketika saya membaca pernyataan AHY terkait gunting pita infrastruktur, saya menduga datanya terkait klaim infrastruktur adalah salah,” kata Adian Napitupulu dalam pesan tertulisnya kepada ipol.id, Minggu (18/9).
Adian mengambil contoh tiga jenis infrastruktur yang dianggap cukup mewakili data yang diklaimnya benar. Sebagai alat ukur awal kapan pembangunan, digunakan dari tahap konstruksi di mulai.
Pertama jalan tol. Dikatakan, jalan tol yang dibangun Presiden ke-6 SBY di periode 2005-2014 mulai dari konstruksi hingga gunting pita total 189,2 kilometer (km). Sedangkan jalan tol yang dimulai konstruksinya di Pemerintahan SBY tapi diselesaikan oleh Presiden Jokowi total ada 222 km.
“Kalau total panjang jalan tol yang dimulai era Jokowi tahun 2015 hingga nanti 2023 total sepanjang 2.290 km,” ungkap Adian.
Kedua, lanjut dia, bandara. Hingga akhir 2014 SBY menyelesaikan 24 bandara yang sebagian besar sudah dikerjakan oleh Presiden sebelum SBY. “Jadi SBY hanya meneruskan sebagian lalu ikutan gunting pita, bukan membangun seluruhnya dari awal,” tukas Adian.
Sedianya bandara yang ground breaking-nya dilakukan SBY tapi akhirnya diselesaikan Jokowi jumlahnya ada 7 Bandara yaitu Kertajati, Tebelian, Muara Teweh, Buntukunik, Morowali, Miangas dan Namniwel.
Kemudian bandara yang konstruksinya di mulai oleh Jokowi sejak 2015 dan akan selesai 2023 total ada 31 bandara.
Ketiga, bendungan. Beberapa bendungan di mulai konstruksinya tahun 2014 beberapa bulan sebelum masa jabatan SBY berakhir seperti, Bendungan Tentip, Raknamo, Logung, Gondang dan Pidekso.
“Dalam data saya dari 2015 hingga nanti 2023, total ada 39 bendungan (Presiden Jokowi), sementara 4 lagi diresmikan tahun 2025 bonus bagi pemerintahan berikutnya,” klaimnya. (Joesvicar Iqbal)