IPOL.iD – Kabar gembira bagi masyarakat yang kesehariannya beraktivitas di Jakarta. Sebab, keputusan pemerintah pusat menaikan harga BBM subsidi tak diikuti dengan merayapnya tarif angkutan umum di DKI Jakarta.
Pemprov memastikan tarif transportasi umum yang dikelola Pemprov DKI tidak akan latah ikutan naik.
Hal tersebut dikatakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terkait antisipasi kenaikan harga BBM terhadap inflasi dan upaya pengendaliannya, di Balai Kota, Jumat malam (9/9).
Dikatakan Anies, rapat diadakan untuk membahas dan mengeluarkan rekomendasi sebagai antisipasi kenaikan harga BBM terhadap inflasi dan upaya pengendaliannya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
“Rekomendasi tersebut salah satunya adalah menjaga agar tarif transportasi umum yang dikelola Pemprov DKI tidak berubah atau tidak naik,”ungkap Anies.
Caranya, dijelaskan Anies, Pemprov DKI akan mengucurkan atau memberikan tambahan PSO kepada angkutan darat dalam hal ini Transjakarta Rp62,1 miliar dan Rp4,255 miliar untuk angkutan laut. Sehingga harapannya akan membuat pengguna angkutan umum tidak merasakan dampak kenaikan BBM.
“Jadi publik yang naik bus TransJakarta (TJ) tak perlu merasakan kenaikan harga tarif angkutan umum karena itu amat dibutuhkan. Ini segera dieksekusi dengan Rp62,1 miliar untuk TJ dan Rp4,2 miliar untuk angkutan umum laut. Sehingga pengguna angkutan laut dan TJ di DKI tidak ada perubahan (tarif),” papar Anies.
Selain itu, upaya yang dilakukan Pemprov DKI Ini juga diharapkan dapat membuat masyarakat untuk bermobilitas menggunakan transportasi umum, karena tidak terkena dampak kenaikan BBM.
“Kira-kira dengan cara seperti itu, maka masyarakat yang menggunakan kendaraan umum merasakan stabilitas. Yang kedua, yang menggunakan kendaraan pribadi, ayo, pindah ke kendaraan umum karena lebih murah dan jangkuannya sudah 92 persen wilayah Jakarta,”pungkasnya. (Apes)