IPOL.ID – Para pengusaha pribumi mengaku sudah siap mengantisipasi kenaikan harga BBM subsidi. Hal itu disampaikan mereka yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi).
Seperti diketahui, kemarin siang pemerintah secara mendadak mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi. Harga Pertalite naik menjadi Rp10.000 dan solar dipatok Rp6.800 per liter.
Para pengusaha menyatakan, kenaikan harga BBM subsidi sebaiknya diimbangi kebijakan terkait. Misalnya, soal tarif angkutan dan logistik.
Lalu pemerintah wajib mengendalikan harga pangan dan gas. Tujuannya supaya inflasi dan konsumsi rumah tangga tetap terjaga.
“Terjaganya daya beli atau konsumsi rumah tangga membuat omzet pelaku usaha tidak turun drastis. Jadi tidak menurunkan produktivitas,” ungkap Sarman Simanjorang, Ketua Umum DPP Hippi DKI, Minggu (4/9).
Pengusaha pribumi mengapresiasi pemerintah yang sudah menyiapkan dana bantuan langsung tunai (BLT) dengan anggaran Rp24,17 triliun. Agar lebih efektif, Hippi meminta pemerintah daerah ikut mengalokasikan 2 persen dari dana transfer umum atau dana alokasi umum dan dana bagi hasil dalam bentuk subsidi transportasi.
Hippi juga mengajak berbagai pihak untuk bisa memahami kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. (ahmad)