IPOL.ID – Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo menyebut calon PJ Gubernur DKI Jakarta harus bebas dari relasi politik. Hal ini penting mengingat DKI Jakarta pernah mengalami masa kelam, di mana masyarakatnya pernah terbelah saat momentum Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.
“Ketika Ahok versus Anies, telah membelah masyarakat DKI dan juga nasional. Disusul Pilpres 2019, muncul cebong versus kampret. Nah bagaimana kita menyudahi itu,” ujar Ari dalam sebuah forum diskusi di Jakarta Selatan, Jumat (9/9).
Untuk itu, menurut Ari, PJ Gubernur DKI harus sosok yang kuat dan berani mengakhiri adanya politik identitas, termasuk tidak punya relasi politik asal muasal penyebab pembelahan di masyarakat. Selain itu, sosok PJ Gubernur juga tidak punya rekam jejak elektoral.
“Mungkin dalam beberapa calon ASN yang ada rekam jejak elektoralnya pernah ikut kontestasi figur-figur elektoral di DKI. Jangan sampai sosok itu yang terpilih,” tegas Ari.
Sebagaimana diketahui, nama Heru Budi Hartono belakangan muncul sebagai calon PJ Gubernur DKI. Heru diketahui pernah menduduki jabatan strategis sebagai ASN di Pemprov DKI.