Diketahui dari The Economist Intelligence Unit, Indonesia merupakan penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia. Pernyataan ini didukung oleh hasil Kajian FLW BAPPENAS selama satu dekade terakhir, setidaknya muncul 115-184 kg timbulan sampah makanan per kapita per tahun.
Mirisnya Global Hunger Index menyatakan Indonesia masih berada di tingkat kelaparan serius. Artinya ada ketimpangan antara makanan yang diproduksi, dikonsumsi, didistribusikan dan terbuang. Melihat fenomena ini, strategi penanganan food loss and waste akan membutuhkan beberapa aktor dari berbagai sektor untuk mengambil tindakan bersama.
” Data is the new gold. Apa yang kita lakukan tidak ada artinya tanpa measurement dan reporting. Sehingga saat 2030 nanti, sudah ada ada laporan bahwa Indonesia pasti sudah mengurangi sampah makanan,” ucap Cogito Ergo S. R.
GRASP2030 Steering Group dan General Manager FoodCycle Indonesia. “Tentu kita masih membutuhkankolaborasi-kolaborasi selanjutnya. Kami mengajak signatories untuk bisa mengajak network-nya untuk bergabung dalam GRASP2030,” jelasnya.