IPOL.ID – Fakultas Vokasi (FV) UKI kembali menggelar sekolah saham bagi para mahasiswanya. Tujuannya adalah agar para peserta melek finansial, dan meminimalkan risiko dari investasi saham yang high risk dan high return.
“Masyarakat terutama generasi muda harus memahami ragam bentuk investasi. Literasi terkait investasi saham sangat penting mengingat saat ini banyak sekali korban dari tawaran investasi yang menghasilkna keuntungan secara instan,” ujar Dekan FV UKI, Maksimus Bisa Lado Purab saat menjawab ipol.id, di sela acara Sekolah Saham yang digelar di Kampus UKI Cawang Jakarta Senin (16/9/22). Tema yang diangkat adalah: Peluang Generasi Milenial dalam Meraih Sukses melalui Investasi Saham.
Terkait sekolah saham, Maksimus menjelaskan salah satu kompetensi yang harus didapatkan mahasiswanya terutama dari prodi Studi Analisis Keuangan adalah mampu membeli, mangatur dan melaksanakan investasi di bidang saham. “Dibekali juga dengan kemampyan IT, kami ingin setelah lulus mahasiswa sudah tau potensi, risiko dan sudah terbiasa dengan saham sebagai instrumen investasi,” ujarnya.
Fery Tobing, selaku Kaprodi Analisis Keuangan yang menggelar acara ini dengan menggerakan Himpunan Mahasiswa Prodi yang diketuai oleh Nauli Natalia, berharap sekolah saham ini mampu mengedukasi mahasiswa dengan benar. “Kami tentu sudah jadikan pendidikan instrumen investasi ini sebagai kurikulum, kami bekali juga dengan praktisi dan ekspertis yang handal dari bidangnya. Saat ini kami bekerja sama langsung dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan BNI sekuritas,” ujarnya.
Narasumber kegiatan ini dari BEI adalah Ibu Ira Shintiya Rahayu, Analyst Unit Pengelolaan Wilayah 3 Divisi Pengembangan Pasar BEI, membawakan materi tentang Investasi di Pasar Modal. Ira Shintiya Rahayu mengatakan masyarakat, khususnya generasi muda, harus percaya bahwa investasi tidak ada yang diraih serba instan. Diperlukan analisis pengelolaan risiko yang tepat, pemahaman terkait bidang ilmu dan wawasan terkait saham “Jangan lekas percaya, investasi dengan return yang besar hati-hati. Harus tahu risiko nya,” katanya di hadapan peserta sekolah saham.
Menurutnya, keunggulan saham adalah sedikit dari instrumen investasi yang liquid, memberikan imbal hasil dividen dan tentunnya risiko yang bisa dikelola.
Lebih lanjut, narasumber Maika Helma Yenti sebagai Investment Specialist membawakan materi tentang pengenalan aplikasi Online Trading – BIONS. Muhammad Lutfi Permana sebagai Investment Specialist BNI Sekuritas memberikan materi tentang Analisa Teknikal dan bedah saham.
Maxi Liesyaputra sebagai Research Analyst BNI Sekuritas menjelaskan materi tentang Analisa Fundamental dan bedah saham. Para narasumber menjelaskan pada saat awal belajar trading , akan memerlukan cara yang bisa membantu, untuk menganalisa pergerakan harga di masa depan misalnya menggunakan Analisa Teknikal dan Fundamental.
Diharapkan dengan adanya pemaparan materi tentang analisa saham tersebut para mahasiswa bisa paham bagaimana mengetahui harga wajar dalam saham, memilih waktu yang tepat untuk masuk dan keluar dari pasar saham dengan tujuan meminimalisir resiko kerugian dalam trading.
Acara ini dimoderatori oleh Bapak Yusuf Rombe M.Allo, selaku dosen pengampu mata kuliah di Prodi Analisis Keuangan Fakultas Vokasi UKI. (Timur Arif)