Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan transaksi e-commerce tahun ini diperkirakan mencapai USD35 miliar (Rp526 triliun), meningkat 31,2% dari capaian tahun 2021 yang sebesar USD26 miliar (Rp401 triliun) .
Baik UKM maupun konsumen semakin matang dalam penggunaan e-commerce dan kedua belah pihak sepakat bahwa pemanfaatan e-commerce yang didorong oleh pandemi akan tetap ada. Delapan dari sepuluh UKM percaya, e-commerce akan menjadi lebih penting bagi bisnis mereka dalam tiga tahun ke depan, dan sembilan dari sepuluh percaya bahwa mereka siap menghadapi tantangan yang ada. Sebanyak 80 persen konsumen melaporkan bahwa e-commerce telah mengambil bagian yang lebih besar dari total transaksi mereka selama tiga tahun terakhir, sementara 71 persen melihat peningkatan lebih lanjut ke depan.
UKM di India, Malaysia, Filipina, dan Vietnam termasuk yang paling optimistis terhadap pertumbuhan e-commerce dalam tiga tahun ke depan, berdasarkan sentimen yang dibagikan oleh konsumen di pasar yang sama . E-commerce saat ini mewakili kurang dari 6 persen dari total penjualan ritel di masing-masing pasar. Sementara itu pertumbuhan UKM dan konsumen di Jepang dan Korea Selatan terlihat memiliki potensi paling kecil untuk pertumbuhan signifikan di masa depan. (timur arif)