Indonesia sebetulnya juga mengharapkan adanya medali dari nomor catur klasik KU18 putri atas nama Laysa Latifah (rating 2036) yang sempat ikut pelatnas catur Sea Games 2021 tapi tersisih saat menjelang keberangkatan.
Laysa berakhir diperingkat empat walau poinnya sama 6 angka dengan peringkat tiga WIM Zeinep Sultanbek (rating 1843) dari Kazakhstan. Tapi Laysa kalah tie-break yang dihitung berdasarkan banyaknya partai menang. Laysa enam poinnya hasil dari lima kali menang, dua kali remis dan dua kali kalah. Sementara Zeinep hasil dari enam kali menang dan tiga kali kalah.
Medali emas dan perak G18 ini direbut dua pecatur Vietnam, WFM Nguyen Thien Ngan (1947) dan WFM Vu Bui Thi Thanh Van (1850) yang sama-sama meraih 6,5 poin.
Indonesia mendapat tambahan medali catur klasik lainnya dari nomor beregu yang dihitung berdasarkan jumlah poin tertinggi tiga pecaturnya pada setiap kelompok umurnya tersebut. Yaitu empat medali perak dan tiga medali perunggu.
Empat medali perak masing-masing dari beregu di KU18 putra atas nama FM Aditya Bagus Arfan, Cahaya Satria Duta, dan Raden Syafiuddin; nomor KU18 putri atas nama Laysa Latifah, WCM Paulina Theodora Walukow, dan Natalie Cecilia Liuviann; KU16 putra atas nama Tri Laksa Bagus Karunia, Nayaka Budhidharma, dan Nathanael Dieudonne Simanihuruk; KU16 putri atas nama Adeeba Izzah Mumtaztaqiya Ulayya, Joane Nungki Cherishta, dan Armenia Zendy Purwanto.