IPOL.ID – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji menyampaikan ucapan duka mendalamnya atas kejadian tembok roboh di MTSN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (6/10).
“Saya turut berbelasungkawa atas peristiwa tembok roboh yang terjadi di MTSN 19 Pondok Labu. Sebagai upaya mitigasi bagi sekolah yang berada di kawasan rawan banjir, BPBD DKI telah melakukan pembinaan kepada 243 sekolah/madrasah pada program Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB),” tutur Isnawa dikonfirmasi ipol.id, Jumat (7/10).
Dia mengatakan, program itu diatur dalam Pergub No.187 Tahun 2016 dan ke depan akan terus ditingkatkan. “Mengingat jumlah sekolah yang ada di Jakarta mencapai 5.500 unit dan 1.600 madrasah,” ujarnya.
Berkaca pada kejadian di MTSN 19, ke depan BPBD DKI Jakarta akan melakukan monitoring terhadap bangunan-bangunan sekolah yang berbatasan dengan saluran penghubung maupun kali/sungai.
“Ini akan dilakukan sebagai antisipasi untuk meminimalisir kejadian serupa terjadi di Jakarta,” ucap Isnawa.
Sementara, update genangan pada Jumat (7/10) sekitar pukul 03.00 WIB,berdasarkan informasi kewaspadaan cuaca ekstrem yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk periode tanggal 2-8 Oktober 2022, telah terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta pada Kamis (06/10),
Sehingga menyebabkan kenaikan status siaga Pintu Air Sunter Hulu menjadi Siaga 3 (Waspada), Pintu Air Cipinang Hulu Siaga 3 (Waspada), Pintu Air Karet Siaga 3 (Waspada) dan Pintu Air Manggarai Siaga 3 (Waspada) serta genangan di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta.
BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 9 ruas jalan, kini 4 ruas jalan dan 93 RT atau, saat ini menjadi 2 ruas jalan dan 46 RT atau 0,151 % dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta.
Berikut data wilayah yang terdampak :
* Jakarta Selatan dari 79 RT, menjadi 31 RT yang terdiri dari :
* Kel. Cilandak Barat :
– Jumlah: 1 RT
– Ketinggian: 140 cm
– Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut
* Kel. Rawa Barat :
– Jumlah: 1 RT
– Ketinggian: 40 cm
– Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut
* Kel. Tegal Parang :
– Jumlah: 10 RT
– Ketinggian: 40 s.d 70 cm
– Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut
* Kel. Pela Mampang :
– Jumlah: 3 RT
– Ketinggian: 40 cm
– Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut
* Kel. Kuningan Barat :
– Jumlah: 13 RT
– Ketinggian: 40 s.d 60 cm
– Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut
* Kel. Mampang Prapatan :
– Jumlah: 1 RT
– Ketinggian: 60 cm
– Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut
* Kel. Ulujami :
– Jumlah: 2 RT
– Ketinggian: 40 s.d 50 cm
– Penyebab: Curah hujan tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan
* Jakarta Barat dari 10 RT, menjadi 11 RT yang terdiri dari :
* Kel. Kembangan Selatan :
– Jumlah: 3 RT
– Ketinggian: 60 s.d 80 cm
– Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan
* Kel. Meruya Utara :
– Jumlah: 1 RT
– Ketinggian: 40 cm
– Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan
* Kel. Kedoya Selatan :
– Jumlah: 4 RT
– Ketinggian: 40 s.d 70 cm
– Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan
* Kel. Kebon Jeruk :
– Jumlah: 3 RT
– Ketinggian: 40 cm
– Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan
* Jakarta Pusat terdapat 4 RT yang terdiri dari :
* Kel. Bendungan Hilir :
– Jumlah: 4 RT
– Ketinggian: 40 cm
– Penyebab: Curah hujan tinggi
*Jalan Tergenang terdapat 2 ruas jalan :
1. Jl. Komplek Polri, Kel. Karet Semanggi, Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan
Ketinggian: 30 cm
2. Jl. Wijaya Timur Jaya, Kel. Petogogan, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Ketinggian: 30 cm
* Pengungsi :
Kel. Mampang Prapatan :
10 Kepala Keluarga (KK) 38 Jiwa di Masjid Al Falah
Kel. Ulujami :
29 Jiwa di Rumah warga dan Masjid Al-Hikmah
Kel. Meruya Utara :
17 KK 51 Jiwa di Musholla Nurul Iman.
Sebelumnya, aparat BPBD DKI Jakarta mengerahkan sejumlah personelnya untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah. Koordinasi dilakukan bersama unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan bersama dengan para lurah dan camat setempat.
“Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat, BPBD DKI juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan yang terjadi,” tutup Isnawa. (Joesvicar Iqbal)