Presiden menegaskan, pemerintah punya sikap untuk mengolah lebih dulu sumber daya alam di dalam negeri. Ini kebijakan konsisten Indonesia.
Tahun depan, lanjut dia, pemerintah akan stop timah dan tembaga. Karena nilai tambahnya ada di dalam negeri.
Dia mencontohkan sewaktu nikel diekspor dalam bentuk mentahan Indonesia hanya meraup Rp15 triliun. Setelah di-ekspor dalam bentuk setengah jadi dan barang jadi nilainya menjadi Rp360 triliun.
“Naik dari Rp15 triliun menjadi Rp360 triliun, itu baru satu barang,” ungkap Presiden. (ahmad)