IPOL.ID – Perkembangan neraca perdagangan Indonesia di tengah pemulihan ekonomi global pada September 2022 mengalami Surplus USD 4.99 miliar, sehingga surplus pada Januari – September 2022 mencapai USD 39.87 miliar.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Perdagangan RI, Dr. Jerry Sambuaga dalam kuliah umum “Peranan UMKM dalam Perdagangan Internasional Indonesia” dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UKI ke-69, yang diselenggarakan pada tanggal 25 Oktober 2022 di Ruang Seminar Gedung AB UKI, Jakarta.
“Struktur ekspor Indonesia didominasi sektor industri, dengan kontribusi pada bulan September 2022 mencapai 68,40 % dari total ekspor Indonesia. Artinya barang dari sektor industri adalah barang yang sudah diolah. Mengekspor barang yang sudah diolah memiliki nilai ekspor yang lebih tinggi,” ujar Jerry Sambuaga.
Wakil Menteri Perdagangan RI mengajak FEB UKI untuk ikut berkontribusi aktif dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
“Gunakan produk lokal untuk mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) – Bangga Buatan Indonesia! Ayo dukung kebangkitan produk lokal yang berkualitas dan berdaya saing sehingga mampu menembus dunia,” katanya.
Indonesia memiliki 26 perjanjian dagang dengan negara-negara di dunia, salah satunya Australia. Sehingga UMKM bisa mengekspor produk ke Australia dengan tidak terkena tarif bea masuk.
Selain itu, Kementerian perdagangan RI memberdayakan UMKM sebagai pendorong ekonomi, dengan cara berkolaborasi dengan perwakilan perdagangan di 31 negara untuk melaksanakan Virtual Business Matching, yaitu mempertemukan pembeli dan penjual.
Serta menyelenggarakan Pameran Dagang Trade Expo Indonesia tahun ini secara hybrid.
Jerry Sambuaga menjelaskan pemerintah memiliki Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan.
“Kemendag RI mendorong UMKM menggunakan online platform. Kami memberikan pelatihan basic sampai advance, seperti memastikan kemasan terbungkus baik dan target sasaran wilayah tujuan ekspor. Kami selalu mengarahkan pelaku UMKM untuk mengeskpor ke tempat yang tepat,” ujarnya.
Jerry juga mengingatkan agar kepala daerah di seluruh wilayah di Indonesia memiliki tanggung jawab menggerakkan perekonomian di daerahnya masing-masing.
Lebih lanjut, Ketua Ikatan Alumni FEB UKI, Hariara Tambunan, mengajak seluruh sivitas akademika FEB UKI untuk terus berkontribusi nyata dan memberikan manfaat untuk masyarakat Indonesia.
“Krisis global yang terjadi di sejumlah negara di dunia tidak akan terjadi di Indonesia karena kinerja perekonomian dan perdagangan di Indonesia yang baik,” pungkasnya.
Kegiatan kuliah umum dipimpin oleh Moderator Dr. Poerwaningsih Soekarno dan dihadiri oleh Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono; Dekan FEB UKI, Dr.Ir. Ktut Silvanita Mangani beserta jajaran pimpinan dan mahasiswa FEB UKI. (Irma)