IPOL.ID – Untuk bisa mengakses berbagai platform ruang digital seperti media sosial serta berbagai aplikasi keuangan, game, olahraga dan mesin pencarian mengharuskan kita memberikan beberapa data diri saat akan login untuk menggunakannya.
Data yang kita berikan di ruang digital harus kita amankan sebaik mungkin agar tidak dicuri dan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kejahatan pencurian data pribadi yang akhir-akhir ini marak di ruang digital harus kita antisipasi.
Data berupa identitas pribadi, data perbankan dan berbagai layanan yang kita gunakan di media digital bisa dicuri dan disebarkan dengan mudah.
Indriyatno Banyumurti Direktur ICT Watch mengatakan pada prinsipnya privacy adalah kesadaran kita masing-masing. “Agar data diri kita aman sebenarnya kembali lagi ke diri kita sendiri. Jangan sembarangan dalam memposting data diri di media sosial agar tidak dicuri dan disalahgunakan oleh pelaku kejahatan,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam webinar “Amankan Data Pribadi di Ranah Digital”, baru-baru ini.
Dia menegaskan, kita harus memerhatikan apa yang kita bagikan di media sosial karena tidak semuanya harus jadi konsumsi publik. “Jangan bagikan segala ekspresi yang seharusnya bersifat pribadi, artificial lifestyle yang merusak citra diri sendiri. Selanjutnya hindari membagikan perilaku yang mencerminkan karakter dan terakhir jangan curhat dan melampiaskan emosi di ranah digital”, jelas Indriyarno.
Pada kesempatan yang sama, Ferdiansyah Dosen Keamanan Siber Universitas Bina Darma mengatakan banyak hal yang dapat menyebabkan kebocoran data kita di ruang digital. “Serangan siber dan human error menjadi penyebab paling banyak kebocoran data pribadi. Selain itu kegagalan sistem dan gagal menjaga kerahasiaan serta outsourcing data ke pihak ketiga juga menjadi penyebab tidak amannya data kita di ruang digital,” ungkapnya.
Rocky Prasetyo Jati, dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur menjelaskan, lemahnya keamanan menjadi penyebab kebocoran data di ruang digital. “Rapuhnya keamanan digital berpotensi terhadap kebocoran data pribadi maupun penipuan di ruang digital. Oleh karena itu kita harus meningkatkan kecakapan digital dengan lebih memahami, mengetahui dan menggunakan perangkat digital,” jelas Rocky.
Lebih lanjut Rocky membagikan tips dalam mengamankan data pribadi di ruang digital. “Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan seperti lebih hati-hati dalam mengunggah data pribadi, menggunakan password yang kuat, tidak mengunggah data pribadi menggunakan wifi publik. Selanjutnya Rajin melakukan pembaruan perangkat lunak gadget dan selalu waspada terhadap komunikasi dan aktivitas mencurigakan di ruang digital,” terangnya.
Ketua Komunitas Technopren.xyz Beta Centauri mengatakan, salah satu bentuk kejahatan terhadap data pribadi di ruang digital adalah Doxing. “Doxing ini adalah tindakan mempublikasikan data atau informasi pribadi seseorang tanpa izin melalui internet.Waspada kejahatan ini dengan tidak mengunggah data pribadi seperti dokumen kependudukan, alamat email, tempat tinggal dan nomor kartu ATM serta kartu kredit,” jelas Beta. (ahmad)