Tak hanya itu, pihak bank BRI juga membantah tegas siaran pers IMPH-Koalisi yang menyebut Bank BRI bungkam atas sederet kasus dugaan penipuan kredit palsu.
Apalagi pihak IMPH menyinggung tak setuju saat Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut Bank BRI (termasuk salah satu bank BUMN) berprestasi dalam hal sektor UMKM dan lapangan kerja. Bahkan IMPH menyebut harusnya Menteri BUMN malu atas permasalahan yang menyeret Bank BRI.
Bank BRI menegaskan, praktek-praktek kredit fiktif BRI diseluruh wilayah Indonesia ini dilakukan oleh segelintir oknum pegawai tak bertanggung jawab.
Tudingan kelalaian dan adanya mafia di tubuh Bank BRI juga dibantah tegas. Bank BRI sudah melakukan sederet pengawasan, audit yang ketat hingga evaluasi secara menyeluruh, tak hanya di BRI KCP Tanah Abang.
Tak hanya para nasabah, Bank BRI pun menderita kerugian sangat banyak. Selain nama baik BUMN Bank BRI yang tercoreng, kerugian uang pun mencapai Rp95,4 miliar sebagaimana Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara dengan nomor: SR-162/PW09/5.1/2021 tanggal 26 April 2021 dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi DKI Jakarta.