“Saatnya perusahaan daerah menjadi perusahaan nasional bahkan internasional melalui Go Public. Targetnya perusahaan daerah menjadi besar,” kata Komisaris Utama PT. Asuransi Maximus ini.
“Beruntung bahwa kita di UKI khusus prodi Magister Manajemen mempelajari dari sudut pandang manajemen resiko. Ada pelajaran berharga dari krisis ekonomi AS, Eropa, Asia Tenggara dan apa penyebabnya. Seharusnya BUMD dan perusahaan daerah akan menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Potensi luar biasa, asal SDM tersedia,” beber mantan Ketua Umum Partai Damai Sejahtera.
Mengacu Data BEI Tahun 2019, dari 655 perusahaan yang tercatat di bursa, hanya 14 perusahaan dari Pulau Sumatera, 522 dari DKI Jakarta, 35 dari Jawa Barat dan 35 Jawa Timur. Hanya 2,13 % perusahaan terbuka yang dari luar Jawa itupun hanya dari Sumatera.
“Saya berharap daerah bisa menjadi tuan untuk daerahnya di Indonesia,” pungkasnya dengan mengingatkan pentingnya mengedepankan Good Corporate Governance (GCG).
“Saya ingin mendorong pemerintah dan warga daerah untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam untuk menggairahkan ekonomi daerah dengan cara mendirikan perusahaan daerah sehingga menopang ekonomi daerah menuju kesejahteraan rakyat. Pemerintah daerah dapat mendukung iklim investasi yang berdampak pada membaiknya kinerja keuangan perusahaan daerah demi mendukung pembangunan daerah,” ujar Denny Tewu.