“Pemindahan IKN ke Kaltim akan membawa dampak meningkatnya volume sampah harian di Kota Balikpapan. Kami berharap produksi bahan bakar jumputan padat dapat berjalan dengan continue dan sustain sehingga Kota Balikpapan dapat menjadi role model bagi kota-kota lainnya,” imbuh Rahman.
General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (PLN UIKL) Kalimantan, Daniel Eliawardhana mengungkapkan, produk hasil olahan sampah berupa bahan baku jumputan padat akan dimanfaatkan PLN sebagai material substitusi batu bara di PLTU Balikpapan dengan komposisi BBJP dan sampah sebesar 97:3.
“Penggunaan BBJP akan meningkatkan ekonomi kerakyatan serta membantu menurunkan emisi dari PLTU Balikpapan. Hal ini sejalan dengan target PLN mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060,” ujar Daniel.
Kerja sama pengolahan sampah di Kota Balikpapan menjadi BBJP telah dimulai pada April lalu dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PLN dengan DLH Kota Balikpapan. Selanjutnya kerja sama tersebut diimplementasikan dengan pembuatan BBJP Plant di TPAS Manggar pada Juli 2022.