IPOL.ID-Menteri Pemuda dan Olahraga( Menpora) Zainudin Amali memastikan tidak akan ikut campur rencana PSSI yang bakal menggelar kongres luar biasa( KLB).
Desakan selenggarakan KLB ini berasal dari Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa dan kemauan dari sejumlah klub peserta Liga 1, seperti Persis Solo.
” Sudah diputuskan, pemerintah tidak akan ikut campur,” kata Menpora di sela pengarahan kepada atlet binaan Universitas Semarang( USM) di Semarang, Minggu. M
Menurut dia, pemerintah tidak akan mengintervensi pelaksanaan KLB sehingga pemerintah juga tidak memiliki harapan apapun dari yang dihasilkan nanti. Ia menyatakan KLB merupakan kewenangan federasi sepak bola yang telah diputuskan dan dipersilakan untuk dijalankan.” Kita tunggu saja, apapun hasilnya,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Menpora memberikan pengarahan kepada mahasiswa yang merupakan atlet arahan USM. Menprora mengapresiasi upaya USM dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tidak hanya dari sisi akademik.” Tidak banyak perguruan tinggi yang memberikan kesempatan kepada atletnya, kebanyakan lebih banyak pada pengepresan akademik,” ujarnya.
Desakan kepada PSSI untuk segera menggelar KLB awalnya datang dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta( TGIPF) yang dibentuk Pemerintah Indonesia menyusul terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya. TGIPF, dalam akta yang dikeluarkan pada 14 Oktober 2022 itu, mengusulkan barisan Exco PSSI, tercantum Pimpinan Biasa PSSI Mochamad Iriawan, mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan korban, baik meninggal maupun luka- luka, akibat peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. (bam)